Tenggelamnya kapal penumpang terbesar pertama di dunia RMS Titanic, menyimpan banyak misteri dan versi.
Terutama tentang bagaimana mungkin kapal yang didaulat tidak bisa tenggelam itu
akhirnya terpuruk di dasar laut justru pada pelayaran perdananya. (lihat titik karam Titanic)
Seorang wanita di Inggris baru-baru ini mengungkapkan sebuah
kisah di balik tenggelamnya kapal Titanic, yang akan meruntuhkan semua versi
yang ada.
Namanya Louise Patten, seorang pengusaha wanita yang juga
merupakan direktur perusahaan FTSE 100.
Louise Patten tak mengharapkan
uang dari penjualan buku tersebut karena sebagai direktur ia sudah kaya raya.
Ia hanya ingin “mewariskan” apa yang telah diceritakan sang kakek kepada
neneknya, lalu sang nenek mewariskan cerita yang sebenar-benarnya tersebut
kepadanya.
“Kebenaran adalah kebenaran”, ungkapnya. Namun semua
kebenaran tentang informasi tersebut tersembunyi dan terlindung dengan
sangat-sangat baiknya selama hampir 100 tahun, good as gold.
Ia mengatakan bahwa neneknya telah mengungkapkan sebuah
rahasia ketika Patten berusia 16 tahun tetapi Patten dilarang untuk
membocorkannya karena akan menyebabkan dua hal.
Pertama, rahasia ini akan menghancurkan nama baik almarhum
kakeknya, Charles Lightoller, seorang
penerima penghargaan pada Perang Dunia I yang juga merupakan pahlawan karena
ambil bagian dalam operasi evakuasi Dunkirk pada 1940.
Kedua, rahasia ini akan mengubah sejarah serta membalikkan
versi resmi dari tenggelamnya Titanic pada Minggu malam, 14 April 1912 yang
menewaskan 1517 orang.
Akhirnya, pada usianya yang ke-56 tahun, dia membeberkan
rahasia tersebut karena dinilainya merupakan waktu yang tepat.
Lagipula, menurutnya, semua yang terlibat dalam peristiwa
Titanic telah meninggal.
Patten tidak ingin rahasia ini ikut hilang ketika dia
meninggal nanti.
Rahasianya ini juga dibaginya dalam novel terbarunya yang
berjudul “Good as Gold”.
“Kakekku adalah seorang petugas nomor dua di Titanic, Charles
(Herbert) Lightoller. Dia sedang berada di kabin ketika kapal itu menabrak
gunung es.
Dia menolak untuk ikut dalam sekoci penyelamat, karena
keberuntunganlah dia akhirnya dapat hidup,” ujar Patten memulai ceritanya saat
diwawancara oleh The Telegraph, Kamis 23 September 2010.
Patten menceritakan semua yang ibunya ceritakan dahulu.
Patten mengatakan bahwa kakeknya meloncat ke air yang dingin saat Titanic
tenggelam di perairan Grand Banks dekat pulau Newfoundland di Kanada.
Kakeknya ikut terhisap air saat kapal tersebut terhisap ke
dasar laut, kemudian terjadi ledakan pada kapal yang mendorong kakeknya ke
permukaan.
Beruntung, kapal penyelamat sedang berada di lokasi tersebut
dan dia berhasil diselamatkan.
Ketika ditanya oleh Dewan Perdagangan Inggris dan Senat AS
apakah dia melakukan percakapan setelah tabrakan dengan Kapten atau petugas
pertama William (McMaster) Murdoch yang
saat itu sedang bertugas, kakeknya menjawab tidak. Patten mengatakan bahwa
kakeknya berbohong.
“Setelah tabrakan terjadi, kakekku turun ke bawah dengan
Kapten Edward John Smith dan Murdoch,
menuju ke kabin Murdoch untuk mengambil senapan untuk menjaga keadaan jika
terjadi kerusuhan ketika menurunkan sekoci.
Kakek menceritakan bahwa bukannya mengendalikan Titanic
memutari gunung es ke sebelah kiri, pengendali kapal Robert Hichens, panik dan
memutarnya ke arah yang berlawanan,” ujar Patten.
Mungkin ini terdengar sebagai kesalahan yang tidak patut
bagi pengemudi kapal sekelas Titanic, namun Patten menjelaskan semuanya.
Dia mengatakan bahwa kapal uap Titanic masih menggunakan
kemudi seperti kapal layar, yang disebut sebagai Tiller Orders.
Pada kemudi seperti ini, jika ingin berbelok ke kanan, maka
yang ditekan adalah yang ke arah kiri, begitu juga sebaliknya.
Sedangkan kapal uap umumnya menggunakan Rudder Orders atau Helm
Orders, yaitu kemudi yang berbelok persis seperti yang diinginkan.
“Murdoch memberikan perintah Tiller Orders kepada Hitchins.
Dalam keadaan panik, Hitchins memutarnya menggunakan Rudder Order persis
seperti pada latihan”.
“Mereka hanya punya empat menit untuk mengubahnya, ketika
Murdoch mendapati kesalahan Hitchins dan mencoba memperbaikinya, semuanya sudah
terlambat,” jelas Patten.
Kemudian Patten menceritakan lagi rahasia yang lebih
mencengangkan.
Patten mengatakan bahwa Hitchin lah yang membuat kesalahan,
namun yang membuat keputusan menenggelamkan kapal titanic yang menewaskan
ribuan orang adalah pemilik Titanic sendiri, Bruce Ismay, pemimpin White Star Line.
“Titanic menabrak gunung es pada titik vitalnya, namun
menurut perkiraan kakekku, Titanic dapat mengapung dalam waktu yang lama.
Tapi Ismay keluar dan tidak ingin investasi besarnya berada
diam di tengah laut Atlantic dan tenggelam perlahan, atau diderek ke pelabuhan
terdekat.
Itu bukanlah publisitas yang bagus! Dia menyerukan Kapten
untuk berjalan dengan pelan. Titanic dibuat tidak untuk tenggelam,” kisah
Patten.
Patten mengatakan bahwa Titanic bisa saja selamat dan tidak
akan ada orang yang tewas jika kapal itu diam saja dan menunggu bantuan datang.
Namun dengan berjalan perlahan, tekanan air laut memasuki
lambung yang robek dan memenuhi setiap lantai satu persatu, itulah yang
menyebabkannya tenggelam.
Ditanya mengapa kakeknya berbohong selama ini, Patten
mengatakan bahwa kakeknya terpaksa berbohong untuk melindungi orang banyak.
“Ketika dia berada di sekoci, Bruce Ismay mengatakan kepada
kakekku bahwa jika membocorkan hal ini, maka White Star Line akan dinyatakan
lalai dan tidak layak menerima asuransi”.
Ismay mengatakan bahwa perusahaannya akan bangkrut dan semua
orang akan kehilangan pekerjaannya jika semua rahasia ini terkuak.
“Ini adalah kode kehormatan diantara orang-orang seperti
kakek saya pada waktu itu. Jadi dia berbohong untuk melindungi pekerjaan orang
lain,” jelasnya.
Jadi pada intinya, kejadian tenggelamnya Titanic ini bisa
dibilang sabotase pemimpin White Star Line, Bruce Ismay agar mendapatkan
asuransi!
Ya, semua ini demi hanya untuk mendapatkan asuransi dengan
mengorbankan ribuan nyawa para penumpangnya dalam perjalanan pertama perdana,
dari Eropa ke Amerika.
Louise Patten adalah seorang wanita multi milyarder yang
kaya raya, ia tak mengharapkan ketenaran apalagi materi dalam menuliskan cerita
dari sang kakek dan neneknya di dalam bukunya ini.
Namun ia hanya ingin agar apa yang sebenar-benarnya terjadi
terhadap tenggelamnya RMS Titanic 100 tahun lalu tersebut pada suatu saat nanti
tak ikut terkubur bersamanya, dan dunia takkan pernah tahu apa yang sebenarnya
terjadi dibalik semua tragedi itu.
Itulah kisah yang sebenar-benarnya yang diceritakan oleh Louise Patten tentang RMS (Royal Mail Ship)
Titanic, “kapal terbesar yang takkan pernah tenggelam”, justru tenggelam pada
awal pelayarannya! (dailymail/gugling.com/icc.wp.com)
0 Response to "Fakta terbaru tenggelamnyaTitanic"
Post a Comment