1. Teori Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati (Generatio Spontanea). Teori Abiogenesis dicetuskan pertama
kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu
pengetahuan dari Yunani Kuno. Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan
di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang
berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula oleh seorang ilmuwan
Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedhan. Ia mencoba melakukan
penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian
dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari,
ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan menyimpulkan
bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada abad
ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan
mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji
teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoek mencoba mengamati air
rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa
di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang
sangat renik.
2. Teori Biogenesis.
Teori
biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah
“omne vivum ex ovo” (makhluk hidup berasal dari telur) “omne vivum ex
vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada). Teori
biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh Biologi lain, seperti berikut.
1. Francisco Redi adalah
seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah
teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta
yang benar. Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung.
Perlakuan tabung I ditutup rapat, tabung
II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka.
Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen.
Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba,
dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco
Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang
terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan
pada saat lalat tersebut mengerumuni
daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan
teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari
benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga.
2.
Spallanzani adalah
seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun
1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengan
air kaldu dan hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu
makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan
bahwa kegagalan percobaan Nedham karena
Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme terbunuh dan
Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sehingga masih ada
organisme yang masuk dan tumbuh.
3.
Louis
Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864.
Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari
Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup
namun masih dapat berhubungan dengan udara.
Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih
kemudian kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa.
Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi
beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur
inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga
disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
3.Teori Evolusi kimia
Ketidakpuasan
para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun
Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian
tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain :Harold
Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat
bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu.
Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk
hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan
lain-lain. Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa
planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu.
Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda denagn keadaan pada saat
ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada
saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun
membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak
datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak
tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi
tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga
berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2),
Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar)
lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia
atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur
tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4),
dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk
uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar
100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung
selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni
kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia,
karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah. Timbul
pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi ini ?
Pwertanyaan inilah yang mendorong beberapa Ilmuwan untuk mengemukakan pendapat
serta melakukan experiment. Di antara Ilmuwan tersebut antara lain Harold Urey
dan Stanley Miller.
A) Teori Evolusi Kimia Menurut
Harold Urey (1893)
Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat.
Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat
seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap.
Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik
halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat
hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori
Urey. Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai
susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun
mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey,
terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut
didukung kondisi sebagai berikut :
- kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
- kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,
- kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
- kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
- memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat disekelilingnya;
- memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul dari dan ke sekelilingnya;
- memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
- mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya.
Teori kosmozoa menerangkan bahwa kehidupan berasal dari tempat lain di alam semesta, misalnya dari meteor yang jatuh. Beberapa meteor memang mengandung molekul-molekul organik, namun datangnya molekul di meteor tsb dari luar angkasa tidak sama dengan datangnya kehidupan. Meskipun molekul organik dapat menahan ganasnya ruang antar-planet dan perjalanan melalui atmosfer bumi. Contoh lain adalah kehidupan di Bumi berasal dari kehidupan di luar angkasa. hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian dari peninggalan peradaban inca. pada peninggalan itu terdapat piramid yg diatasnya terdapat hiasan tembikar dewa dan pesawat serta penanggalan model tata surya Matahari yg sangat teliti.Namun teori kosmozoa sebenarnya tidak menjawab pertanyaan mengenai asal-usul kehidupan.
Teori Penciptaan Khusus
Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan. segala spesies makhluk hidup yg sekarang sudah ada sejak dahulu dan diciptakan sendiri-sendiri sebagaimana adanya saat ini.kelemahan teori ini adalah minimnya data dan bukti adanya penciptaan manusia dan tidak dapat dibuat eksperimentnya.tentunya teori ini dianut oleh para orang-orang yg beriman kepada Tuhan dan sepertinya kurang sejalan dengan teori-teori yang lain.
Menurut firman Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya yang menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta isinya adalah 6 masa. QS. Qaaf ayat 38, yang berbunyi ;
Artinya:
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.”
Keenam masa dalam Al-Qur'an yang disebutkan yakni 2 masa pertama merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi, lalu 2 masa berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang-bintang, dan masa terakhir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang menepati bumi.
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Lalu dari mana makhluk bumi tercipta? Atau katakanlah, bagaimana manusia itu tercipta? Dalam Al-Qur'an juga telah disebutkan secara rinci bagaimana manusia pertama kali diciptakan. Taukah Anda mengenai Adam dan Hawa? Mereka berdua adalah manusia yang pertama kali Allah ciptakan sebagai penghuni bumi.
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29)
Tahapan kejadian manusia dibagi menjadi 3, yakni proses kejadian manusia pertama atau Adam, proses kejadian manusia kedua ata Siti Hawa, dan proses kejadian manusia ketiga atau semua keturunan Adam dan Hawa.
Tahapan yang pertama disebutkan bahwa Allah pertama kali menciptakan Adam. Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
Lalu tahapan yang kedua, yakni penciptaan Hawa. Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
Dan tahap terakhir adalah penciptaan keturunan Adam dan Hawa. Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).
Kita dapat mengambil beberapa garis besar dari apa yang telah dijelaskan di atas. Mungkin Anda belum merasa puas dengan jawaban yang bisa diuraikan sedikit di atas. Akan tetapi perlu diingat, bahwa penciptaan alam semesta beserta segala isinya adalah hal Ghaib atau abstrak yang tidak dapat dipecahkan oleh akal manusia. Ini adalah hal yang masih misterius dan hanya Sang Pencipta yang tahu akan kebenarannya. Karena manusia hanya bisa mencoba dan berusaha. Wallahua'lam.
B)
Eksperimen Stanley Miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap
masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi
saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada
atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat
digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey. Kedalam alat yang
diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat
tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat
bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar,
Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan
tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas
dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru.
Kedalam perangkat juga
dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun. Pada
akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap
embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa
organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti
ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya
sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat,
ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang
berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan.
Lembaga cpenelitian lain,
dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida. Nukleotida
adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN
(Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas
sel dan pewarisan sifat. Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa
satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat,
Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi
abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara
luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap
merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah
mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari
bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar.
Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih
kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan
komponen sel.
4.Teori
Evolusi biologi
Alexander
Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam
bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan). Oparin
menyatakan bahwa paad suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2,
CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi
benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan
senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa
hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan. Senyawa
kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti Alkohol (H2H5OH),
dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun,
senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk senyawa yang lebih kompleks,
Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut
merupakan bahan pembentuk sel. Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut
sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang
berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang
memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba
atau Sop Primordial. Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop
purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan
sifat sebagai berikut :
Kemampuan
semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak
yang pertama kali.Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai
kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan
perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti
nutrisi, ekskresi, mampu mengadan metabolisme, dan mempunayi kemampuan
memperbanyak diri atau reproduksi. Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa
sederhana serta energi yang berlimpah sehingga dilautan berlimpah senyawa
organik yang lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan
mengenai mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai abenda tak
hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat
memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ? Oparin menjelaskan sebagai berikut
: Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk
kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut
dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari
cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini
akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbuna
gumpalan atau Koaservat. Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks
organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan
lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut
memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi
gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnay. Denagndemikian,
perbedaan komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi
sop purba. Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah kepada
terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah
untuk proses biokimia. Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat
membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya
terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah
selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan
memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara
molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam
koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin
akan mnghasilkan sel primitif. Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat
dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan
selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu
mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya
akan zat-zat organik. Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh paar
Ilmuwan. Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul
secara acak yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup. Teori evolusi
kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori evolusi
kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi
biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Seandainya apa yang
dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana
dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu
diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas;
(penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut
masalah kehidupan rohani. Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan
organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi,
karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.
TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN MENURUT AL-QUR’AN
Penciptaan
alam semesta beserta isinya memang mengandung makna yang dalam. Allah SWT
sebagai Sang Pencipta, menciptakan jagat raya ini tidak langsung berbentuk dan
langsung bisa di tempati akan tetapi melalui tahapan dan jangka waktu, bukan
karena Allah tidak mampu untuk melakukannya akan tetapi manusia di ajarkan
untuk berpikir bagai mana proses terjadinya bumi dan langit, hingga diantara
dari ratusan milyar planet hanya bumi yang bisa di tempati untuk makhluk hidup.
teori kosmozoa dan teori penciptaan khusus termasuk ke bagian teori mana? Kimia kah? Kalau dibuatkan peta konsep dia termasuk di teori mana?
ReplyDeleteKalau untuk teori kosmozoa lebih ke kimia, karena berhubungan dengan molekul-molekul.
Deletesedangkan untuk penciptaan khusus,itu berhubungan dengan keimanan,karena hanya tuhanlah yang maha mengetahui tentang asal-usul kehidupan sebenarnya.
Teori yang menarik untuk dipelajari. Terimakasih
ReplyDeleteTapi semua agama menentangnya kawan.
DeleteSaya sendiri.....
kalau saya lebih percaya yang terakhir...heheheh..
ReplyDeleteProfil lengkap negara Vietnam
ReplyDeletePenggunaan huruf kapital
Cara tumbuhan bergerak
Praktikum Penentuan Kadar Asam
Profil negara anggota ASEAN
Cara memerahkan bibir
Lambang negara Indonesia Garuda Pancasila
Agama di Indonesia
Teori evolusi
contoh dari percobaan stanley miller apa yaa kak
ReplyDelete